Proses Penulisan Artikel Ilmiah Tahap 1
Mengidentifikasi Karya Seni Karya Salvador Dali
Karya seni ini adalah sebuah lukisan minyak yang berjudul "The Persistence of Memory" karya Salvador Dali. Lukisan ini menggambarkan sebuah pemandangan yang aneh dan absurd, dengan jam-jam yang meleleh, semut-semut yang merayap, dan objek-objek lain yang tidak berhubungan. Alasan saya memilih karya ini untuk diidentifikasi adalah karena saya tertarik dengan aliran surealisme, yang mencoba mengeksplorasi dunia bawah sadar dan mimpi melalui gambar-gambar yang tidak biasa dan absurd. Saya juga sangat mengagumi gaya dan teknik Dali, yang dikenal sebagai salah satu seniman surealis terbaik dan paling inovatif sepanjang sejarah. Lukisan ini memiliki unsur-unsur formal sebagai berikut:
- Bentuk: Lukisan ini memiliki bentuk figuratif, yaitu bentuk yang menyerupai objek atau benda yang ada di alam, seperti jam, semut, pohon, dan batu. Namun, bentuk-bentuk ini dibuat dengan cara yang tidak logis dan tidak realistis, seperti jam yang meleleh, semut yang menempel pada jam, atau batu yang mengapung di udara. Bentuk-bentuk ini dibuat dengan garis yang tajam dan detail, tanpa adanya kabur atau samar.
- Warna: Lukisan ini memiliki warna-warna yang suram dan gelap, seperti coklat, hitam, abu-abu, dan biru. Warna-warna ini menciptakan kesan muram, dingin, dan mati pada lukisan ini. Warna-warna ini juga membantu menciptakan kontras antara objek-objek yang ada di lukisan ini, seperti jam yang berwarna kuning dan oranye, semut yang berwarna hitam, atau langit yang berwarna biru.
- Tekstur: Lukisan ini memiliki tekstur yang halus dan licin, tanpa adanya tekstur kasar atau bergerigi yang dapat memberikan kesan hidup atau dinamis pada lukisan ini. Tekstur ini mencerminkan gaya lukisan surealis yang mengutamakan ketelitian dan kejelasan dalam menggambarkan objek-objek yang tidak masuk akal. Tekstur ini juga menciptakan efek cahaya dan bayangan yang realistis pada lukisan ini, yang dapat menambah kesan aneh dan absurd pada lukisan ini.
- Komposisi: Lukisan ini memiliki komposisi yang horizontal dan asimetris, dengan objek utama, yaitu jam-jam yang meleleh, tersebar di sepanjang lukisan. Objek utama ini memiliki bentuk yang meliuk dan melengkung, menciptakan kesan lemah dan lunak. Objek utama ini juga memiliki bentuk yang tidak beraturan dan tidak seimbang, menciptakan kesan acak dan tidak teratur. Lukisan ini juga memiliki ruang kosong yang cukup besar di bagian atas dan bawah, memberikan kesan sepi dan sunyi pada lukisan ini.
- Ritme: Lukisan ini memiliki ritme yang tidak harmonis dan tidak berirama, dengan pengulangan bentuk, warna, dan komposisi yang tidak konsisten dan tidak teratur. Ritme ini menciptakan kesan tidak nyaman dan tidak menyenangkan pada lukisan ini, seolah-olah lukisan ini menunjukkan ketidaksesuaian dan ketidaksinambungan antara objek-objek yang ada di lukisan ini.
Berdasarkan unsur-unsur formal di atas, kita dapat menentukan bahwa karya seni ini menerapkan teori mimesis dan significant form. Karya seni ini menerapkan teori mimesis karena lukisan ini meniru atau merepresentasikan objek atau benda yang ada di alam, seperti jam, semut, pohon, dan batu. Namun, lukisan ini tidak meniru atau merepresentasikan objek atau benda yang ada di alam dengan akurat atau setia, melainkan dengan cara yang tidak logis dan tidak realistis. Lukisan ini menambahkan unsur-unsur yang tidak masuk akal, seperti jam yang meleleh, semut yang menempel pada jam, atau batu yang mengapung di udara. Lukisan ini juga mengubah proporsi, perspektif, dan skala objek-objek yang ada di lukisan ini, seperti membuat jam lebih besar dari pohon, atau membuat batu lebih kecil dari jam. Lukisan ini juga mengabaikan cahaya, bayangan, atau efek tiga dimensi yang dapat memberikan kesan realistis pada lukisan ini. Dengan demikian, lukisan ini merupakan contoh dari mimesis yang tidak logis dan tidak realistis, bukan mimesis yang logis dan realistis.
Karya seni ini juga menerapkan teori significant form karena lukisan ini mengandalkan bentuk-bentuk yang signifikan yang dapat membangkitkan emosi estetika pada penikmatnya. Bentuk-bentuk yang signifikan ini adalah bentuk-bentuk yang memiliki daya tarik estetika, seperti bentuk figuratif yang menyerupai objek atau benda yang ada di alam, atau bentuk meliuk yang melengkung. Bentuk-bentuk ini dikombinasikan dengan warna-warna yang suram dan gelap, tekstur yang halus dan licin, komposisi yang horizontal dan asimetris, dan ritme yang tidak harmonis dan tidak berirama. Kombinasi ini menciptakan kesan estetika yang aneh dan absurd, muram dan dingin, sepi dan sunyi pada lukisan ini. Kesan estetika ini dapat membangkitkan emosi estetika pada penikmatnya, seperti heran, takut, atau bingung. Dengan demikian, lukisan ini merupakan contoh dari significant form yang aneh dan absurd, muram dan dingin, sepi dan sunyi.
Rumusan masalah yang dapat dibuat dari karya seni yang sudah saya identifikasikan ini adalah sebagai berikut:
- Bagaimana Dali menggabungkan unsur-unsur formal dan representasional dalam lukisan The Persistence of Memory untuk menciptakan efek surealis yang menantang logika dan persepsi?
- Apakah teori significant form, yang dikemukakan oleh Clive Bell, dapat digunakan untuk menilai nilai estetika dari lukisan The Persistence of Memory tanpa mempertimbangkan makna, konteks, atau emosi yang terkandung di dalamnya?
- Bagaimana teori mimesis, yang berasal dari Plato dan Aristoteles, dapat diterapkan untuk membandingkan tingkat kesesuaian antara lukisan The Persistence of Memory dengan kenyataan yang ada?
Komentar
Posting Komentar